Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Minggu, 15 Mei 2011

Saatnya Restrukturisasi Arema

Foto: Ist
Foto: Ist

MALANG - Komplikasi persoalan yang dialami Arema Indonesia dinilai sudah sangat parah. Selain tak mampu menutupi kebutuhan tim dari sisi finansial, juga tidak ada lagi keharmonisan di pihak manajemen. Restrukturisasi sangat dibutuhkan Singo Edan.

Presiden Kehormatan Arema Rendra Kresna mengungkapkan, kondisi manajemen Arema sudah tidak sehat lagi. Selain kekosongan sejumlah posisi di tubuh yayasan, juga tidak adanya satu kata di tubuh manajemen. “Itu harus segera dibenahi,” kata Rendra, Sabtu (14/5/2011).

Pihaknya berharap pembenahan nantinya sejalan dengan masuknya investor yang tertarik mengakuisisi klub. Bupati Malang ini khawatir situasi manajemen seperti sekarang bisa menganggu persiapan tim musim depan jika tak segera diperbaiki.

Ketidakharmonisan sebenarnya sudah tampak sejak akhir 2010 silam. Saat itu, Ketua Yayasan Arema M. Nur dan Direktur Marketing Siti Nurzanah sudah sangat jarang menampakkan batang hidungnya. Keduanya jarang terlibat langsung dalam kegiatan di klub kesayangan Aremania.

Puncaknya ketika M. Nur dan Nurzanah datang mewakili Arema pada Kongres PSSI di Pekanbaru lalu. Sedangkan manajemen Arema yang lain merasa tidak tahu-menahu jika keduanya mewakili klub. Ketidakharmonisan semakin terlihat ketika Siti Nurzanah dipilih FIFA sebagai anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI.

Kondisi tersebut sebagai gambaran bahwa antara manajemen Arema sudah tidak akur lagi. Tak mengherankan jika sebagai penanggungjawab tugas sehari-hari klub dipegang Abriadi Muhara, yang notabene sebelumnya menjabat Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Arema.

Sayang, Rendra tak menjelaskan secara rinci bagaimana konsep restrukturisasi tersebut. Ia mengaku tak mempunyai hak untuk melakukan restrukturisasi. “Saya hanya presiden kehormatan saja. Tak punya wewenang melakukan itu (restrukturisasi). Itu hanya masukan karena kondisi sudah demikian parah,” katanya.

Media Officer Arema Sudarmaji juga sepakat jika pembenahan dilakukan di tubuh Arema. Untuk menyehatkan kinerja klub, menurutnya bukan hanya suntikan dana saja. Tapi juga perbaikan dari sisi kinerja manajemen yang selama ini kurang maksimal.

“Elemen di tim, termasuk pelatih dan pemain sudah mengeluhkan minimnya perhatian dari manajemen. Menangkap sinyal itu, berarti memang ada yang tidak wajar. Jadi kalau ada penataan yang lebih baik dan membawa dampak positif, kenapa tidak?” ungkap Sudarmaji.

Sementara itu, Rendra Kresna sendiri saat ini terlibat dalam Komite Normalisasi (KN) PSSI, setelah FIFA memutuskan perubahan. Rendra menggantikan Siti Nurzanah yang sebelumnya juga mewakili Arema, tapi tidak diakui oleh pihak Arema sendiri.

Namun, Rendra enggan berspekulasi bahwa dirinya masuk ke KN PSSI untuk menggantikan Nurzanah. “Saya tidak berpikir kalau masuk untuk menggantikan Siti Nurzanah. Dan saya tidak berpikir begitu. Yang jelas saya akan melakukan apa yang ditugaskan kepada saya,” tukas Rendra.

Hingga kemartin juga belum jelas, apakah Rendra bakal langsung memegang tugas di KN yang sebelumnya dipegang Siti Nurzanah. Pastinya, Rendra bakal tunduk sepenuhnya kepada Ketua KN PSSI Agum Gumelar dan berharap bisa memberikan kontribusi maksimal untuk memulihkan kondisi persepakbolaan Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More