Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Minggu, 15 Mei 2011

"Lebih Baik Premium Dinaikkan Jadi Rp5 Ribu/Liter"

Ilustrasi
Ilustrasi

Cara menyikapi harga minyak mentah yang terus naik hingga diatas USD100 per barel adalah menaikan harga premium sekitar 10 persen, atau menjadi sekira Rp5.000 per liter.

"Ada dua isu, pertama menaikan harga premium dan yang kedua kita kontrol subsudi tersebut, dan itu butuh waktu," ujar Anggota DPR Komisi VII Satya W Yudha, saat ditanyai wartawan di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Satya menjelaskan, pemerintah harus ada ketegasan dalam menyikapi tingginya harga minyak tersebut. APBN akan tergerogoti jika pemerintah telat mengambil sikap.

Satya menggambarkan, kalau sekarang harga Indonesian Crude Price (ICP) rata-rata USD110, itu sudah USD30 di atas asumsi, itu sudah mencapai Rp15t riliun defisitnya, karena per USD1 per barel, defisitnya sekitar setengah triliun rupiah.

Dengan menaikan harga premium menjadi Rp5.000, pihaknya yakin dapat membantu APBN, yang penting jangan meresahkan masyarakat. "Mobil pelat hitam tidak boleh menggunakan premium, itu sudah meresahkan masyarakat," ujarnya.

Politisi dari Fraksi Golkar tersebut menghimbau, lebih baik menaikan saja dulu 10 persen kepada semua oarang, dikisaran Rp5.000, sambil berjalan kita kontrol. "Masyarakat lebih baik membeli premium yang harganya naik menjadi Rp5.000 ketimbang membeli pertamax yang harganya tinggi," tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More